filter

Silahkan isi data diri anda

Radioembolisasi Transarterial - Tare Transplantasi Hati

Klik untuk melampirkan file

Tentang Pengobatan

Perkenalkan:

Kanker hati adalah penyakit serius dan menantang yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Di antara berbagai pilihan pengobatan yang tersedia, Radioembolisasi Transarterial (TARE), juga dikenal sebagai Terapi Radiasi Internal Selektif (SIRT), telah muncul sebagai intervensi yang menjanjikan untuk mengelola beberapa jenis kanker hati. TARE melibatkan pengiriman mikrosfer radioaktif yang ditargetkan ke dalam pembuluh darah yang memberi makan tumor, secara efektif mengirimkan radiasi langsung ke sel kanker sambil meminimalkan kerusakan pada jaringan hati yang sehat. Artikel ini memberikan ulasan mendalam tentang TARE, termasuk gejala, penyebab, diagnosis, pengobatan, biaya di India, dan diakhiri dengan penilaian dampak potensialnya pada pasien kanker hati.

Gejala Kanker Hati:

Kanker hati, terutama karsinoma hepatoseluler (HCC), sering muncul dengan gejala yang tidak spesifik, terutama pada stadium awal, sehingga sulit untuk didiagnosis. Beberapa gejala umum kanker hati meliputi:

1. Sakit Perut Terus-Menerus: Pasien mungkin mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan terus menerus di perut kanan atas, yang disebabkan oleh pertumbuhan tumor dan efeknya pada jaringan di sekitarnya.

2. Penurunan Berat Badan yang Tidak Dapat Dijelaskan: Penurunan berat badan yang cepat dan tidak disengaja dapat terjadi karena perubahan metabolisme yang disebabkan oleh kanker.

3. Kehilangan Nafsu Makan: Kanker hati dapat menyebabkan penurunan nafsu makan sehingga menyebabkan pasien makan lebih sedikit dari biasanya.

4. Kelelahan: Kelelahan yang terus-menerus dan kekurangan energi sering terjadi pada pasien kanker hati, seiring perkembangan penyakit.

5. Penyakit kuning: Menguningnya kulit dan mata (jaundice) dapat terjadi karena tumor menyumbat saluran empedu dan memengaruhi fungsi hati.

6. Massa yang Teraba di Perut: Pada stadium lanjut, massa atau pembesaran hati yang teraba dapat dirasakan selama pemeriksaan fisik.

Penyebab dan Faktor Risiko:

Perkembangan kanker hati sering dikaitkan dengan kerusakan hati kronis. Beberapa faktor risiko berkontribusi terhadap timbulnya kanker hati, termasuk:

1. Infeksi Virus Kronis: Infeksi kronis virus hepatitis B (HBV) atau virus hepatitis C (HCV) merupakan salah satu faktor risiko utama kanker hati.

2. Sirosis: Sirosis, suatu kondisi yang ditandai dengan jaringan parut pada hati karena berbagai penyebab, meningkatkan risiko kanker hati.

3. Konsumsi Alkohol Kronis: Penyalahgunaan alkohol jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati dan peningkatan kemungkinan kanker hati.

4. Penyakit Hati Berlemak Non-Alkohol (NAFLD): Akumulasi lemak di hati tanpa konsumsi alkohol dapat berkembang menjadi NAFLD, faktor risiko kanker hati.

5. Paparan Aflatoksin: Aflatoksin adalah zat berbahaya yang dihasilkan oleh jamur tertentu yang ditemukan dalam produk makanan yang terkontaminasi. Paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker hati.

6. Faktor Genetik: Kondisi keturunan seperti hemokromatosis dan penyakit Wilson juga dapat meningkatkan risiko kanker hati.

Diagnosis Kanker Hati:

Diagnosis dini kanker hati sangat penting untuk keberhasilan pengobatan. Proses diagnostik biasanya melibatkan langkah-langkah berikut:

1. Riwayat Kesehatan dan Pemeriksaan Fisik: Penyedia layanan kesehatan meninjau riwayat medis pasien, termasuk faktor risiko, dan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai tanda atau gejala kanker hati.

2. Tes Darah: Tes darah, termasuk kadar alfa-fetoprotein (AFP), tes fungsi hati, dan penanda tumor lainnya, dilakukan untuk menilai kesehatan hati dan mendeteksi segala kelainan yang terkait dengan kanker hati.

3. Studi Pencitraan: Teknik pencitraan canggih seperti ultrasound, computed tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI), dan positron emission tomography (PET) scan membantu memvisualisasikan hati dan mendeteksi massa atau lesi yang mencurigakan.

4. Biopsi Hati: Jika diduga ada tumor, biopsi hati dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis dan menentukan jenis dan stadium kanker hati.

Pilihan Pengobatan dan Prosedur TARE: Pilihan pengobatan untuk kanker hati tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis dan stadium kanker, tingkat keterlibatan tumor, dan kesehatan pasien secara keseluruhan. TARE terutama digunakan dalam kasus di mana reseksi bedah tidak dapat dilakukan atau ketika tumor tidak dapat direseksi. Prosedur TARE melibatkan langkah-langkah berikut:

1. Evaluasi Pra-Prosedur: Sebelum menjalani TARE, pasien menjalani evaluasi menyeluruh untuk menilai kesehatan mereka secara keseluruhan, fungsi hati, dan kesesuaian untuk menjalani prosedur ini. Ini termasuk studi pencitraan, tes darah, dan tes diagnostik lainnya.

2. Pengiriman Angiografi dan Mikrosfer: Prosedur TARE dilakukan oleh ahli radiologi intervensi dalam ruang angiografi khusus. Kateter dimasukkan melalui selangkangan atau pergelangan tangan pasien dan diarahkan ke pembuluh darah yang menyuplai tumor hati. Mikrosfer radioaktif, yang mengandung baik yttrium-90 atau holmium-166, kemudian dikirim secara tepat melalui kateter dan masuk ke dalam pembuluh darah tumor.

3. Radiasi yang Ditargetkan: Setelah terpasang, mikrosfer radioaktif bersarang di pembuluh darah tumor dan memancarkan radiasi yang ditargetkan untuk menghancurkan sel kanker. Radiasi diberikan selama periode tertentu, secara efektif mengobati tumor sambil menyelamatkan jaringan hati yang sehat.

4. Perawatan Pasca-Prosedur: Setelah prosedur TARE, pasien dipantau secara ketat oleh tim medis mereka untuk mengatasi potensi efek samping dan memastikan pemulihan sebaik mungkin.

Biaya Perawatan TARE di India:

Biaya Transarterial Radioembolization (TARE) di India dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti reputasi rumah sakit, lokasi, pengalaman tim medis, dan jenis spesifik mikrosfer radioaktif yang digunakan. Rata-rata, biaya satu prosedur TARE di India dapat berkisar dari XXXX hingga XXXX rupee. Sangat penting bagi pasien untuk mendiskusikan keseluruhan biaya perawatan dengan penyedia layanan kesehatan mereka, karena mungkin termasuk evaluasi pra-prosedur, kunjungan tindak lanjut, dan perawatan pasca-prosedur.

Kesimpulan:

Radioembolisasi Transarterial (TARE) telah muncul sebagai pilihan pengobatan yang menjanjikan untuk mengelola kanker hati, khususnya karsinoma hepatoseluler (HCC) dan tumor hati metastatik. Dengan mengirimkan radiasi yang ditargetkan langsung ke lokasi tumor, TARE menawarkan pendekatan invasif minimal dan efektif untuk mengobati tumor yang tidak dapat diterima dan meningkatkan hasil pasien. Namun, seperti intervensi medis lainnya, TARE membutuhkan pemilihan pasien yang cermat, evaluasi menyeluruh, dan perencanaan perawatan yang komprehensif untuk mencapai hasil yang optimal. Seiring kemajuan penelitian dan teknologi, peran TARE dalam manajemen kanker hati kemungkinan besar akan berkembang, semakin meningkatkan kualitas hidup dan prognosis bagi pasien kanker hati di India dan sekitarnya.

Halo! ini Amelia
apa yang bisa saya bantu hari ini?
Hubungi Kami Sekarang